Sunday, 16 August 2015

Pemisahan Lele Siap Panen, Perlu atau Tidak??

Panen lele yang maksimal adalah yang memiliki ukuran sama. Pada umumnya perkembangan lele dalam 1 kolam pasti berbeda, ada yang berukuran besar, sedang, dan kecil. Memisahkan ikan berdasarkan ukuran selain untuk mengoptimalkan keuntungan, juga menghindari ikan saling memakan temannya(kanibal). Ikan lele termasuk jenis ikan kanibal, ketika lapar mereka bisa menyerang satu sama lain (terutama yang ukurannya lebih besar).

Menyortir ukuran lele bisa dilakukan 1 hingga 3 kali periode dalam waktu tebar hingga panen. Mulai dari sebulan sekali, tingga minggu sekali, dan dua minggu sekali. Mengapa bisa mengoptimalkan keuntungan?

  1. Lele berukuran kecil dibeli dengan harga lebih murah, modal lele per ekor sama, bila bervariasi akan rugi pada peternak. 1 Kg lele berisi 10 ekor, modal kita (bibit @ Rp. 100,-) adalah 1000 rupiah, dibeli dengan harga 15.000,- . Ukuran lebih kecil 1 Kg-nya berisi 15 ekor, modal bibit adalah 1500, dibeli dengan harga lebih murah, selisih 1.000 hingga 2.000 dari harga normal.
  2. Lebih optimal dalam pemberian makan, lele yang memiliki ukuran cukup besar, bisa kita kurangi pakannya. Lele dengan ukuran besar juga kurang laku di pasaran, biasanya hanya untuk kolam pemancingan. Dengan melakukan pemisahan ukuran, alokasi pakan bisa kita optimalkan untuk lele yang masih berukuran sedang atau kecil.
  3. Mengurangi kotoran yang mengendap dalam kolam, karena pada saat pemisahan air akan dibuang hingga semata kaki.
Yang perlu diingat sebelum memisahkan ikan lele, siapkan dulu kolam lain dan airnya harus mengandung plankton. Lakukan pengambilan sample untuk mengetahui rata-rata jumlah ikan per Kg-nya.

Ada plus minusnya dalam melakukan pemisahan ukuran, plusnya sudah saya jelaskan di atas, sekarang adalah minusnya. Anda memerlukan tenaga ekstra untuk melakukan pemisahan (minimal 2 orang), apabila SDM bukan halangan buat anda tentu melakukan pemisahan akan memberi keuntungan yang lebih maksimal.

Friday, 14 August 2015

FCR

Prosentase biaya terbesar dalam usaha lele adalah pakan. Pada umumnya lele membutuhkan FCR 1:1. Apa sih FCR ini?
FCR adalah Feed Convertion Ratio, artinya untuk menghasilkan 1kg daging lele dibutuhkan 1kg pakan. Banyak cara digunakan untuk menekan biaya pakan, ada yang menggunakan alternatif seperti roti, sosis, daging ayam, dan lain lain.
Setelah mengumpulkan ilmu dari berbagai sumber, ada 1 kesimpulan yang saya ambil. Mengganti pakan pabrik(pelet) bukan hal yang efektif, kenapa? Karena pertumbuhan ikan yang menggunakan pakan pabrik lebih cepat dan kualitas dagingnya juga lebih bagus. Mengganti pakan pabrik dengan roti BS, jamur BS malah membuat air kolam berbau tidak sedap.
Menekan FCR lebih efektif daripada mengganti pakan, pakan pabrik yang sudah ada, ditambahkan beberapa vitamin dan amino. Banyak merk-merk yang ada di pasaran yang menyediakan berbagai pilihan vitamin. Penggunaan probiotik juga mulai banyak dilirik para peternak.
Berikut saya hitungkan penghematan biaya melalui penekanan FCR:
Kolam dengan target panen 300Kg, bila
1. FCR-nya 1:1 maka dibutuhkan pakan 300kg, atau sekitar 10 sak pakan(ukuran 30kg/sak), dengan harga pakan 270ribu/sak maka total Rp. 2.700.000 untuk biaya pakan.
2. FCR 1:0.8, maka memerlukan pakan 240Kg atau 8 sak pakan, total Rp. 2.160.000 .
FCR kedua menghemat pakan sebesar 540.000, namun perlu diingat, sebelum menggunakan nutrisi tambahan perlu dihitung ongkos yang dikeluarkan (Rata-ratakan menjadi per Kg-pakan + nutrisi tambahan).
Bila pada akhir periode panen, jumlah biaya pakan+nutrisi anda lebih mahal dari FCR normal, maka lebih baik menggunakan nutrisi yang lain atau kembali ke rumus pakan FCR normal.

Sunday, 14 June 2015

Lele Sakit

Kemarin tanggal 13 Juni pagi, waktu saya cek kolam di pagi hari, ternyata lele sedang sakit. Hampir seluruh lele dalam posisi berdiri menggantung di permukaan. Kondisi air sangat buruk, berbau menyengat, saya putuskan untuk mengganti air. Beruntung hanya 1 ekor yang mati, lainnya bisa bertahan.

Saya putuskan tidak memberi makan hingga siang, menunggu kondisi air lebih baik, dan benar siang hari ketika kondisi air lebih baik, ikan menjadi aktif kembali. Saya coba cek penyebab air yang bau ini, padahal sebelumnya kasus ini tidak pernah terjadi. Untuk manajemen pakan bisa dipastikan baik, air juga 3 hari sekali disirkulasi. Bahkan, tanggal 12 air tidak berbau sama sekali(karena tiap ada kesempatan saya coba cekk dengan membau air kolam). Malam hari memang udara lebih dingin dari biasanya, namun saya rasa itu bukan menkadi penyebab.

Saya telusuri ulang, kemarin hal yang jarang saya lakukan adalah mencampur probiotik ke pakan. Bau probiotik memang agak menyengat dan sudah lama saya tidak memberi probiotik ke kolam. Jadi untuk saat ini saya simpulkan bahwa probiotik tersebut menjadi penyebab air kolam berbau. Next time sepertinya saya ga bakalan pakai kimia lagi deh, lebih baik yang organik, kecuali untuk penangan penyakit lele yang berat. Untuk vitamin bisa diberikan dari mengkudu atau daun pepaya.

Berikut tips vitamin yang sudah saya coba:
1. Air buah mengkudu
2. Air daun pepaya
3. Jahe dan bawang putih(godok dengan air, kemudian saring), taruh air di semprotan tanaman, semprotkan ke makanan hingga agak basah, baru sebar ke kolam.

Untuk nomor 1 dan 2 bertujuan untuk menambah daya tahan lele terhadap penyakit. Nomor 3 untuk pencegah lele kembung(jahe), dan bawang sebagai vitamin.

Intinya, apa yang bagus untuk tubuh manusia, kemungkinan besar bisa anda berikan ke lele juga. Namun, lebih baik cari info dulu ke google sebelum mencoba menyebar ke kolam.

Oke, sampai disini dulu share saya..Salam Sukses!

Friday, 12 June 2015

TAHAPAN MEMULAI BISNIS BUDIDAYA LELE - Part 5 (Manajemen Pakan)

Manajemen pakan memegang peranan penting dalam budidaya lele, adapun rumus manajemen pakan sebagai berikut:

  1. Jenis pakan 781-1, per 1000 ekor gunakan 3 kg, kurang lebih habis dalam 5 hari.
  2. Jenis pakan 781-2, per 1000 ekor gunakan 5 kg, kurang lebih habis dalam 7 hari.
  3. Jenis pakan 781-3, per 1000 ekor gunakan 72 kg atau lebih, hingga siap panen.
Ini aturan yang tidak baku, bisa disesuaikan menurut modal masing-masing, anda bisa memilih menggunakan pakan alternatif seperti roti exp, pakan buatan sendiri(ikan,dedak, dll), pakan tenggelam(SNL), dan lain-lain.

Untuk aturan pakan di atas, seharusnya Lele Sangkuriang siap di panen di hari ke 50 - 55, ukuran yang baik adalah 9-10 ekor/Kg. Berat rata-rata lele per ekor mencapai 100gram. Ada pula yang per Kg-nya mencapai 12 ekor, menyesuaikan dengan kemauan pembeli.

Ada beberapa tips tambahan untuk lele yang akan dipanen (kalau ini saya sendiri pun belum mencoba, tapi banyak yang memberi masukan seperti ini), seminggu sebelum dipanen lele diberi makan ayam yang dibakar, bertujuan supaya lele memiliki daging yang lebih banyak. Lain lagi dengan aturan pakan diatas, setelah pakan 702-2 selesai, bisa diberi pakan SNL(tenggelam). Teorinya seperti ini, pakan 702 itu bagus untuk membuat lele cepat panjang, sedangkan pakan tenggelam lebih membentuk daging dan menghilangkan lemak pada ikan. Jujur, saya tidak tau apakah teori ini valid atau tidak, karena saya belum mencoba. Untuk kolam saya yang aktif saat ini, akan saya gunakan manajemen pakan seperti diatas (702-1 hingga 702-3).

Bila rekan-rekan ada yang sudah punya pengalaman dengan manajemen pakan yang berbeda, bisa share melalui fitur comment di bawah, terima kasih..

Wednesday, 10 June 2015

Membuat Kolam Terpal

Kolam terpal merupakan alternatif termurah untuk memulai usaha lele. Peternak lele pun juga banyak yang menggunakan kolam terpal, karena dari sisi perhitungan bisnis, kolam terpal memang lebih menguntungkan dalam jangka waktu dekat. Masa pakainya sekitar 2-3 tahun, biasanya akan bocor dibeberapa tempat, namun bisa ditambal.

Teman saya baru saja membuat kolam terpal untuk ujicoba budidaya lele. Ukuran yang dipakai 2 x 1 x 1 m. Biaya terpal sekitar 150.000, dan rangka kayu 230.000, jadi total biayanya Rp. 380.000. Dimensi kolam ini bisa diisi ikan lele hingga 2000 ekor, namun lebih baik hanya diisi 1000 ekor, memberikan ruang gerak lebih untuk ikan. Namun karena ini hanya ujicoba, benih yang akan ditebar sekitar 500 ekor saja.

Berikut saya sertakan foto rangka yang sudah dibuat, semoga dapat membantu.

Tuesday, 9 June 2015

TAHAPAN MEMULAI BISNIS BUDIDAYA LELE - Part 4 (Menebar Benih)

Ukuran benih menentukan kemampuan untuk beradaptasi dengan lingkungan air yang baru. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum menebar benih. Antara lain, waktu penebaran, cara penebaran, dan pemberian makan awal. Benih yang baik adalah benih yang aktif, geraknya lincah dan tidak hanya menggantung di permukaan air. Menebar benih bisa dikatakan susah susah gampang, tergantung dari cara kita mempersiapkan kolam dan jenis pakan yang kita pilih.
Menebar benih harus melihat waktu, disarankan menebar benih pada pagi hari sekali (subuh) atau sore hari. Matahari sangat tidak bersahabat untuk benih yang baru beradaptasi dengan kondisi air yang baru. Saya menyarankan lebih baik di sore hari, antara jam 4 - 5, dimana matahari sudah tidak terlalu panas. Setelah menebar benih, tidak boleh langsung diberi pakan, harus tunggu hingga 6 - 8 jam.

Saya lebih suka memilih benih ukuran 4-6 atau 5-7, memang lebih mahal, namun kemampuan adaptasinya lebih tinggi. Ukuran pakan juga gunakan yang paling kecil, kalau produksi pokphand saya gunakan yang 702 -1, menyesuaikan ukuran mulut dan daya cerna. Ibaratnya memberi makan bubur kepada bayi. Bila benih yang anda beli harus menempuh jarak yang cukup jauh (tempat beli benih hingga ke kolam), jangan langsung buka plastik benihnya, masukkan dulu ke dalam kolam. Tujuannya supaya benih yang tergoncang selama perjalanan, bisa menyesuaikan dengan permukaan kolam yang tenang.

Tahap-tahap diatas seharusnya bisa memberi kemampuan adaptasi yang maksimal ke benih lele. Saya menebar benih 5000 ekor, dalam jangka waktu krusial adaptasi 3-5 hari, hanya mati 3 ekor.

Tips!!
1. Bila rentang waktu 1-3 hari muncul bercak merah di sirip atau mulut lele, berarti PH air kolam anda kurang bagus. Obati dengan sari buah mengkudu atau daun pepaya, bisa juga dengan probiotik, tapi saya pribadi menyarankan menggunakan buah mengkudu.
2. Benih yang baru ditebar, biasanya ada beberapa yang akan menggantung di permukaan. Cara supaya benih tersebut bisa bertahan hidup adalah dengan "dikageti" atau goyang-goyang benih tersebut dengan tongkat. Senggol-senggol aja,nanti benih akan aktif bergerak lagi, hanya saja harus rutin dilakukan, ya repot dikit lah di awal,
3. Bekerja di bidang ikan, minimal anda harus memiliki passion, karena pada prinsipnya ikan itu hampir sama seperti manusia. Penyakit yang diderita lele, hampir sama dengan manusia.

Tahapan berikutnya adalah manajemen pakan, tunggu post saya berikutnya..Salam Sukses!!

Ilmu diatas saya dapatkan dari Bapak Taufiq dan Bapak X(saya lupa namanya), Surabaya.

Monday, 8 June 2015

TAHAPAN MEMULAI BISNIS BUDIDAYA LELE - Part 3 (Persiapan Air)

Bila kolam sudah selesai dibuat, bukan berarti bisa langsung diisi dengan air dan bibit. Lele merupakan ikan yang lebih kuat dan bandel terhadap penyakit. Kondisi air juga harus menunjang untuk lele bisa bertahan hidup hingga usia dewasa, karena pada umur bibit mereka masih sangat rentan terhadap penyakit. Ada beberapa persiapan yang harus dilakukan sebelum kita dapat menebar bibit dalam kolam.
Untuk yang menggunakan kolam semen, yang perlu dilakukan pertama kali adalah menghilangkan bau semen dan kandungan kimia dalam semen. Isi air dalam kolam dengan ketinggian 50cm, tebar batang pisang yang sudah dipotong kecil-kecil. Tebar garam dapur kurang lebih 5-10 kg, menyesuaikan ukuran kolam (tidak ada ukuran bakunya). Diamkan kolam ini dalam waktu 1 minggu, kemudian buang airnya, dan bersihkan kolam.
Langkah kedua adalah mempersiapkan air dan kandungan plankton, agar bibit ikan bisa bertahan hidup dengan baik. Kolam diisi dengan air ketinggian 50cm, namun kolam masih belum layak untuk ditebar benih, karena istilahnya air ini masih "mentah". Diperlukan plankton untuk menunjang kehidupan ikan di kolam, plankton memiliki banyak manfaat selain sebagai pakan ikan, menjaga suhu air, menurunkan zat-zat beracun,dan menambah kadar oksigen. Cara memunculkan plankton paling cepat adalah dengan kotoran kambing, masukkan ke dalam karung beras (5-10 kg), ikat ujungnya dan masukkan dalam kolam. Setiap hari injak-injak karung tersebut supaya kandungan dalam kotoran tersebut menyebar dengan baik. Rendam selama 8 hari untuk memperoleh hasil yang maksimal. Cara diatas adalah cara non-kimia, selain menggunakan kotoran kambing, bisa juga dengan menggunakan PK.

Untuk menambah kandungan vitamin dalam air bisa dengan cara menebar sari buah mengkudu dalam kolam, kandungan buah ini sangat baik untuk ikan. Maaf, bukan hanya ikan, untuk manusia juga sangat bagus, coba deh anda googling "manfaat buah mengkudu". Selain buah mengkudu, bisa juga menggunakan sari daun pepaya. Yang dimaksud dengan "sari" disini adalah airnya saja, jangan ikutkan ampasnya, karena bisa menjadi amonia dan itu tidak baik untuk ikan.

NB: ilmu ini saya dapatkan dari Bapak Taufiq, Malang.